Powered By Blogger

" Rasa Getir Yang Lenyap Karna Telah Terbiasa "

Saat ku terdiam dan sendiri
Pandangan kosong tanpa arti
Terbayang wajahmu di hati
Di relung jiwa yang hampir mati
Mawar yang kau berikan waktu itu
Kini harumnya tak seperti dulu
Bahkan kelopaknya pun sudah layu
Hanya durinya yang masih tajam melukai hatiku
Andai kau tahu
Hatiku hancur olehmu

kini kau pergi meninggalkanku
pergi tanpa sebuah kata…
dan hanya menyisakan sebuah duka
apa salahku??
apa yang membuatmu pergi dariku?
setelah aku bisa melupakannya
dan kaupun datang membawa cinta untukku
namun smua itu palsu

Ku menggigil di kejauhan menahan isak tangis
ku tak ingin menghapus tetesan air mata ini
karna cuma dengan aliran air mata ini ku bisa tenang

Jujur, aku tak kuasa
saat terakhir ku genggam tanganmu....
saat terakhir kau lepas pelukkan ku.......
namun yang pasti terjadi, kita mungkin tak bersama lagi
bila nanti esok hari, Ku temukan dirimu bahagia
Ijinkan aku titipkan kisah cinta kita selamanya........

Pergilah dengan semua cinta yang kau punya
Biarkan aku berjalan semampunya
dengan mengumpulkan sisa-sisa patahannya
Getirku sudah lenyap.
Sebab, kegetiran yang bertumpuk-tumpuk tak akan terasa lagi sebagai kegetiran.
Ia hanya akan menjadi rasa yang biasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar